25, Angka Unik Hari Guru


*) Oleh Muhammad Zaini
25 Apr 2025 06.57 Wib. Refleksi


Baju batik ini menjadi pengingat hari guru yang biasa diperingati setiap 25 November. Guru pada setiap tanggal 25 mengenakan seragam batik ini, yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai identitas hari guru. Seragam batik itu benar-benar bersejarah bagi guru untuk mengenang jasa-jasanya yang tanpa tanda jasa. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mempelopori hari guru, karena ingin menggambarkan peran guru sebagai pahlawan yang berjasa tinggi dalam mencerdaskan anak bangsa. Sebutan guru sebagai pahlawan, karena mereka juga mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mendidik generasi penerus.


Kehadiran guru untuk mewarnai anak bangsa di masa depan sangat dirindukan. Tentu, guru yang berkepribadian, guru yang berintegritas, guru yang mendidik, guru yang selalu mencurahkan pikirannya untuk kemajuan anak bangsa. Begitu tinggi peran guru, sampai ia diposisikan sebagai pahlawan, dan sejajar dengan pahlawan nasional yang telah gugur berjuang demi tegaknya bendera merah putih di Indonesia. Dari sini, guru memiliki tugas dan tanggung jawab besar untuk mengawal pendidikan dan kecerdasan anak bangsa. Belajar bagi guru tidak boleh putus, dan harus berkesinambungan, bahkan harus menemukan hal-hal baru yang inovatif.


Peran guru tidak dapat tergantikan oleh apapun. Walaupun kini muncul perkembangan teknologi, berupa AI (Artificial Intelligence) yang berfungsi untuk mempermudah tugas-tugas harian guru, maka hal itu tidak berarti mengganti peran guru sebagai pendidik. AI tidak lebih dari sekedar alat bantu, bukan sebagai pengganti guru untuk berperan aktif dalam mendidik murid sebagai calon anak bangsa di masa depan. Perannya permanen sampai akhir hayat. Maka, berbanggalah menjadi guru yang berpeluang untuk menjadi bagian dari peran-peran kemanusiaan yang strategis.


Dalam konteks perkembangan teknologi, guru harus bisa mengimbangi untuk mengadaptasikan perannya sesuai kebutuhan zaman. Murid–disadari atau tidak–adalah hidup sesuai dengan perkembangan zamannya, yang dapat dipastikan mereka lebih responsif terhadap perkembangan teknologi. Sehingga guru tidak boleh ketinggalan, apalagi berjarak jauh dengan alam pikiran murid yang cenderung lebih cepat beradaptasi dengan teknologi. Pembelajaran yang didesain oleh guru harus mencerminkan dan menyesuaikan dengan kondisi murid saat ini, karena kalau tidak, peran guru kurang maksimal. 


25 yang merupakan angka hari guru, dapat menjadi pengingat bahwa peran-peran penting guru harus dapat diaktualisasi sesuai situasi zaman yang melingkupi. Dengan demikian perannya akan selalu strategis dan benar-benar berfungsi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa untuk mencerdaskan anak bangsa.


*) Muhammad Zaini, Guru PAI SD Negeri Candi Burung 2 Proppo.