Menjadi Guru Profesional di Era Transformasi Digital: Tantangan dan Harapan dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG)

*) Oleh Muhammad Zaini
18 Mei 2025, 13.23 Wib. Artikel

Menjadi guru bukanlah profesi yang mudah. Ia menuntut dedikasi, kesabaran, dan semangat belajar yang tak mengenal batas ruang dan waktu. Guru adalah sosok sentral dalam dunia pendidikan yang dituntut untuk terus adaptif terhadap perubahan zaman. Dalam konteks ini, perubahan bukan sekadar tantangan, melainkan menjadi kata kunci bagi guru agar senantiasa meningkatkan kapasitas dan kompetensinya.

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa guru yang telah mengajar selama bertahun-tahun tidak lagi memerlukan proses pembelajaran, karena telah menguasai materi ajar secara menyeluruh. Namun kenyataannya, menjadi guru jauh lebih kompleks dibanding sekadar menyampaikan materi pelajaran. Setiap detik perubahan sosial, budaya, dan teknologi menuntut guru untuk terus beradaptasi, memperbarui cara pandang, pendekatan pedagogis, hingga strategi pembelajaran yang digunakan.

Khususnya di era digital saat ini, perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat mengharuskan guru untuk terus belajar dan menguasai perangkat-perangkat baru yang dapat menunjang pembelajaran. Murid-murid yang lahir dalam era digital memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu menjembatani kesenjangan tersebut dengan menjadi fasilitator yang relevan dan inspiratif.

Salah satu upaya konkret pemerintah dalam mendorong profesionalisme guru adalah melalui program “Pendidikan Profesi Guru” (PPG). Program ini dirancang sebagai bentuk rekognisi terhadap profesi guru sekaligus sebagai jalur untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Melalui PPG, guru didorong untuk memperdalam penguasaan materi, memperkuat pengembangan perangkat pembelajaran, serta menguasai teknologi pendidikan sebagai bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki.

PPG kini menjadi salah satu peluang emas bagi guru di seluruh Indonesia untuk melakukan pembaruan diri secara profesional. Di satu sisi, program ini memberikan kesempatan bagi guru untuk memperoleh tunjangan profesi sebagai bentuk penghargaan terhadap kompetensi yang telah dicapai. Di sisi lain, guru juga dihadapkan pada tantangan besar, terutama dalam hal adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital dan sistem pembelajaran daring.

Peluang Sekaligus Tanntangan

Salah satu program yang menjadi perhatian adalah “PPG Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Jabatan Batch 1 Tahun 2025”, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini dirancang dengan pendekatan transformasi digital, yaitu penerapan sistem daring berbasis Learning Management System (LMS) sebagai media utama pembelajaran. Melalui LMS, guru dituntut untuk mampu mengakses, mengelola, dan mengimplementasikan berbagai modul dan aktivitas pembelajaran secara mandiri maupun kolaboratif.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi guru PAI yang mayoritas berada dalam rentang usia menengah hingga lanjut. Namun demikian, tantangan ini sekaligus merupakan peluang strategis dalam meningkatkan kapasitas diri, khususnya dalam penguasaan teknologi informasi yang kini menjadi kebutuhan utama dalam proses pendidikan.

PPG PAI berbasis transformasi digital tidak hanya menuntut penguasaan perangkat lunak dan sistem pembelajaran daring, tetapi juga mendorong guru untuk membentuk cara berpikir yang lebih terbuka, reflektif, dan inovatif. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan menjadi pembimbing dan mitra belajar yang mampu menciptakan suasana pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan.

Dengan demikian, program PPG bukan hanya menjadi sarana administratif untuk memperoleh sertifikasi profesi, tetapi menjadi ruang aktualisasi diri bagi guru dalam menghadapi tantangan global. Khususnya bagi guru PAI, peningkatan kompetensi melalui PPG akan menjadi pondasi penting dalam melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter spiritual, akhlak mulia, dan kesiapan menghadapi dinamika zaman.

Kalam Akhir

Transformasi dalam dunia pendidikan adalah keniscayaan. Guru sebagai garda terdepan dalam proses pendidikan harus mampu menjawab tantangan tersebut melalui semangat belajar yang berkelanjutan. Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi wadah strategis untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru. Oleh karena itu, partisipasi aktif dan semangat belajar yang tinggi dari setiap guru, khususnya guru PAI, sangat dibutuhkan agar pendidikan di Indonesia terus maju dan mampu melahirkan generasi yang unggul dan berkeadaban.

*) Guru PAI SD Negeri Candi Burung 2