Ayo Kembali ke Sekolah dan Kembali Menginspirasi


Oleh Muhammad Zaini
Guru PAI SD Negeri Candi Burung 2, Proppo Pamekasan


Liburan akhir tahun pelajaran 2024/2025 telah berakhir. Selama 15 hari, para pelajar di seluruh Indonesia menikmati waktu istirahat yang menjadi ruang untuk menyegarkan kembali pikiran, mempererat hubungan keluarga, dan memperkaya pengalaman melalui berbagai aktivitas positif. Momen liburan tentu telah menjadi kenangan indah yang tak terlupakan, sebagai bagian dari perjalanan menempuh cita-cita hidup di masa depan.

Di balik masa liburan, semangat belajar diharapkan tidak pernah padam. Pelajar Indonesia terus dapat menjaga kesadaran untuk terus tumbuh dan berkembang, bahkan di tengah suasana liburan. Kebiasaan-kebiasaan baik yang ditanamkan di lingkungan sekolah—seperti kedisiplinan, rasa ingin tahu, dan kepedulian terhadap sesama—diharapkan tetap tercermin dalam interaksi sosial di tengah masyarakat.

Kini, saatnya seluruh pelajar kembali ke bangku sekolah dengan semangat baru, pikiran yang segar, dan tekad yang lebih kuat untuk menaklukkan tantangan di tahun pelajaran 2025/2026. Liburan boleh usai, namun semangat untuk belajar dan menjadi pribadi yang lebih baik harus terus menyala.

Mengawali tahun pelajaran 2025/2026, seluruh sekolah di Indonesia serentak menggelorakan gerakan Ayo Kembali ke Sekolah”. Gerakan ini bukan sekadar seruan untuk kembali ke ruang kelas, tetapi menjadi simbol kebangkitan semangat belajar, kebersamaan, dan tekad untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di tahun pelajaran baru.

Masa awal masuk sekolah setelah liburan menjadi momen penting dan amat berharga. Inilah saat yang tepat untuk mengembalikan ritme belajar, membangun kembali kedisiplinan, serta menyatukan kembali semangat murid dari setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Energi positif selama masa liburan diharapkan menjadi bekal untuk melangkah lebih jauh dalam proses pembelajaran yang bermakna.

Peran guru pun menjadi sangat vital dalam fase ini. Guru tidak hanya menyambut murid dengan kehangatan, namun juga harus segera menciptakan suasana belajar yang inspiratif, menyenangkan, dan memotivasi. Sekolah harus menjadi ruang yang membangkitkan rasa ingin tahu, tempat tumbuhnya kreativitas, dan wahana pembentukan karakter positif.

Gerakan “Ayo Kembali ke Sekolah” juga menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan komitmen bersama, antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Ketika semangat belajar ditanamkan sejak awal tahun pelajaran melalui kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah), maka akan tumbuh pula harapan baru untuk mencetak generasi yang unggul, berdaya saing, dan berakhlak mulia.

Mari kita jadikan momen awal masuk sekolah ini sebagai titik tolak untuk terus belajar, terus bertumbuh, dan terus berkontribusi bagi masa depan anak bangsa.